JAKARTA, KOMPAS.com — Perusakan halte bus transjakarta masih saja terjadi. Terakhir terjadi pada Minggu (11/11/2012) subuh. Namun, polisi mengaku kesulitan mengungkap pelaku perusakan tersebut.
Pada Minggu subuh itu, halte transjakarta di Tugu Pancoran dan Tebet BKPM arah Pinang Ranti dari Kuningan menjadi sasaran penembakan.
"Setelah pemeriksaan, di lokasi kejadian, tidak ditemukan peluru mimis atau gotri," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/11/12).
Sementara itu, terkait dengan kejadian yang menimpa sejumlah halte transjakarta lain, Rikwanto menjelaskan bahwa kejadian-kejadian tersebut sudah diselidiki.
"Namun, untuk pelakunya sendiri belum tertangkap," ujarnya.
Rikwanto mengakui bahwa pengungkapan kasus penembakan terhadap halte bus transjakarta memiliki perbedaan mendasar dengan kasus kriminal lain. Dalam kasus pembunuhan atau pencuri, ada dua pihak, yaitu pelaku dan korban. Dari sini, bisa ditelusuri motif perbuatan kriminal tersebut.
"Sementara untuk kasus seperti ini hanya ada satu sisi, yaitu sisi pelaku. Jadi, untuk mendalami motif dan mengungkapnya sendiri perlu pemikiran dan pendalaman, juga menunggu kelengahan dari pihak pelaku," ujar Rikwanto.
Sampai saat ini, pelaku dan motif penembakan masih berada dalam penyelidikan. Bila tertangkap, pelaku tindak kriminal ini terancam dihadapkan pada Pasal 406 KUHP mengenai Perusakan.
Berita terkait dapat diikuti di topik :
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.